
Hanoi – Perjalanan ke Hanoi, Vietnam menjadi cerita unik tersendiri bagi kiper Deltras FC asal kota Malang, Bima Sakti Andiko.
Menurutnya, makanan Indonesia dengan Vietnam tentu berbeda otomatis antisipasinya adalah kiper muda ini rela membawa suplay makanan dari Indonesia untuk di konsumsi di negeri naga biru.
Bima sangsi jika harus membeli makanan di Hanoi, karena mayoritas makanan di Asia Tenggara ini mengandung Babi atau sejenisnya yang tidak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Antisipasinya ia pun membawa oatmeal untuk dikonsumsi jika dalam keadaan darurat, apalagi pria berpara tampan ini tidak mengkonsumsi mie instan setiap harinya.
” Ya saya pikir tidak mau beresiko untuk makan di sana, akhirnya saya bawa oatmeal dari mess supaya disini bisa antisipasi jika makanan di negara ini mengandung babi. Kalau teman yang lain mereka membawa mie instan karena saya tidak makan mie jadi ya itu Solusi nya baru nanti di kombinasi dengan yang lain,” ungkap BIma.
Lebih lanjut, bahkan untuk menghindari makanan yang mengandung babi. Ia pun tiap kali sarapan di hotel lebih memilih makanan yang aman seperti buah, roti, dan ayam atau telur, jika adapun daging ia menanyakan dulu dengan pihak hotel.
“iya saya lebih cari aman untuk mengkonsumsi makanan, karena takur jadi Kalau pun mau makan daging saya bertanya dulu ke petugas hotel jadi saya jarang makan di luar kecuali snack saja saya beli dan kopi,” ucap Bima.
Bertanding di negara Vietnam menjadi cerita baru bagi BIma, bukan hanya makanannya saja namun culture masyarakat dalam berkendara pun berbeda dengan Indonesia.
Jalur kendaraan bermotor roda pun juga berbeda, jika di Indonesia berkendara roda dua lajur kiri di Vietnam jalur sebelah kanan.
“sangat berbeda sama Indonesia, disini Hanoi pengendaranya lebih beringas dibandingkan dengan Indonesia yang menarik kita terbiasa kiri ini kita harus berkendara di sebelah kanan jalur mobil,” tutupnya. (Tim)